Kamis, September 11, 2008

Seberapa besar kita mencintai pekerjaan atau bisnis kita ?

Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu saja di sibukkan oleh berbagai kegiatan kita, mulai dari bekerja, atau mungkin berbisnis untuk sekedar mencari sesuap nasi atau untuk mengeksplor kemampuan yang Allah karuniakan pada diri kita masing-masing untuk sesuatu yang berguna bagi orang lain.

Lalu, seberapa besar kita mencintai pekerjaan atau bisnis kita??? Semakin mencintai bisnis atau pekerjaan yang kita jalani, semakin kita menemukan arti hidup sesungguhnya. Seperti juga yang tejadi dalam kehidupan salah seorang pionir bisnis IT dunia, Steve Jobs. Beberapa waktu lalu saya membaca artikel tentang Big Bos Apple ini, dan ternyata ada yang cukup unik dalam kehidupan Jobs

Kecintaan Steve Jobs, Bos Apple Inc. dan juga Pixar Animation Studios terhadap pekerjaan dan bisnisnya. Walau sempat dipecat dari perusahaan yang didirikannya sendiri, tak ada kata menyerah dari Steve Jobs.

Steve Jobs adalah satu dari sekian nama entrepreneur sukses yang dropped out dari universitas, selain Bill Gates dari MicroSoft Inc, Michael Dell dari Dell Computer Corp, dan Lawrence Oracle tentunya. (Tapi Semoga saja saya juga bisa menjadi seorang entrepreneur sukses tanpa DO). Jobs memutuskan keluar dari Reed College karena kasihan pada orang tua angkatnya yang harus membiayai pendidikannya yang mahal.

Di usia 20 tahunan, ia dan Steven Wozniak membangun cikal bakal komputer Macintosh di garasi rumah orang tuanya. Di tahun 1976, mereka berhasil mempopulerkan konsep personal computer pada dunia. Dan dalam 10 tahun, dua sekawan ini berhasil membangun Apple menjadi perusahaan beraset 2 miliar dollar dan memiliki lebih dari 4.000 karyawan. Sebuah prestasi yang luar biasa untuk orang yang baru berumur 20-an.

Tetapi di saat ia berumur 30 tahun, Jobs harus menerima kenyataan pahit. Ia dipecat oleh `1`Board of Director dari perusahaan yang didirikannya, karena kegagalan visinya dan kejatuhan Apple di kala itu.

Ketika itu Jobs merasa hancur, malu, impiannya hilang dan tidak mampu melakukan apa-apa selama berbulan-bulan. Sampai kemudian ia bertemu dengan David Packard dan Bob Noyce, ia pun mencoba memaafkan kesalahan-kesalahan yang pernah diperbuatnya.

Tapi ada satu yang tak berubah, walaupun ia pernah ditolak, Jobs masih mencintai, bahkan sangat mencintai apa yang dikerjakannya. Maka ia pun berusaha untuk bangkit, memulai segala sesuatunya dari awal lagi. Lima tahun kemudian, Jobs mendirikan perusahaan Pixar Animation Studios yang membuat film animasi komputer pertama di dunia -"Toy Story"- dan berhasil memenangkan penghargaan Oscar sebagai film animasi terbaik. Dan tak lama kemudian ia bertemu dan jatuh cinta dengan perempuan yang kini menjadi istrinya.

Beberapa waktu kemudian, Apple membeli Pixar dan Jobs pun kembali menduduki jabatannya di perusahaan yang dulu ia dirikan. Sedangkan teknologi yang ia bangun di Pixar menjadi jantung kebangkitan Apple di masa kini.

Apple menjadi pemimpin inovasi dalam industri dekstop dan notebook, operating system, musik digital; dengan perangkat iPod, dan yang terbaru teknologi selular iPhone

Sedangkan Pixar menjadi penghasil film-film animasi box office dan pemenang Oscar, seperti Toy Story, A Bug’s Life, Monsters Inc., Finding Nemo dan The Incredibles.

Kini Steve Jobs bisa berkata bahwa pernah dipecat dari Apple adalah hal terbaik yang pernah terjadi pada dirinya. Ibarat meminum sebuah pil pahit. Tetapi apa yang membuat Jobs bangkit dan terus maju adalah keyakinan dan kecintaannya pada apa yang ia kerjakan. Karena bagi Jobs, itu adalah satu-satunya cara mendapatkan hasil pekerjaan yang terbaik. Dan jika sampai sekarang kita belum juga mengetahui pekerjaan/bisnis apa yang kita cintai. Teruslah mencari, sampai hati kita merasakan bahwa kita telah menemukannya.

Dan saya yakin, jika kita bisa menemukannya, maka kita bisa mengoptimalkan diri kita untuk memberikan yang terbaik untuk orang lain. Dan semoga, segala yang kita lakukan itu menjadi sebuah amalan yang akan menjadi modal kita di akhirat nanti. Amin

Tidak ada komentar: